Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Pablo Zabaleta, Legenda Manchester City.

5 Fakta Pablo Zabaleta, Legenda Manchester City.

Vivagoal Berita BolaManchester City memiliki berbagai bintang dalam skuatnya sampai hari ini. Mereka juga memiliki sosok beberapa sosok yang besar dan layak menjadi legenda klub. Pablo Zabaleta adalah satu di antaranya.

Sejak akuisisi yang dilakukan Thaksin Shinawatra pada 2007 hingga Abu Dhabi United Group pimpinan Sheikh Mansour setahun berselang, Manchester City gemar mendaratkan pemain potensial maupun sosok dengan reputasi bintang. Vincent Kompany, David Silva hingga Carlos Tevez adalah contohnya.

Namun di antara segudang nama yang mendarat ke Etihad Stadium, ada sosok Pablo Zabaleta yang didaratkan pada musim panas 2008. Ia merupakan sosok yang tak banyak dikenal lantaran hanya mentas untuk Espanyol sebelum bergabung dengan City.

Meski begitu, pemain asal Argentina menjadi pemain yang tak tergantikan di City oleh siapapun pelatihnya. Zaba bertransformasi menjadi tumpuan tim dalam masa baktinya di City. Siapapun fullback kanan yang hadir, ia selalu menjadi pilihan utama di tim.


Baca Juga:


Karirnya terbilang panjang bersama the Sky Blues. Zaba mentas dalam kurun 2008-2017 lalu. Bersama City, ia sempat mengepak 333 laga di lintas kompetisi dan sukses mendulang 12 gol serta 27 assist bagi the Sky Blues. Pasca City, ia masih berada di Inggris dan mentas tiga tahun lagi bersama West Ham United sebelum putuskan pensiun pada 2020 silam.

Vivagoal sudah merangkum 5 fakta dari Pablo Zabaleta yang berulang tahun ke-38 pada 16 Januari ini. Ada berbagai fakta menarik dari pemain asal Argentina itu bersama Manchester City. Apa saja faktanya? Berikut daftarnya.

  1. Dibeli Murah
Sumber: Twitter Pablo Zabaleta

Manchester City memiliki kebiasaan membeli pemian dengan harga tinggi. Carlos Tevez, Edin Dzeko, Sergio Aguero hingga Kevin De Bruyne merupakan contoh pemain City dengan harga mahal. Namun hal tersebut tak berlaku pada Pablo Zabaleta.

Zaba datang ke City pada 2008 hanya dengan mahar 6,45 juta paun. Angka tersebut terbilang lumayan kompetitf. Ia diikat hingga lima musim ke depan. Tak hanya itu, sang pemain juga sengaja memilih City sebagai pelabuhan berikutnya setelah Espanyol pasca menolak tawaran dari Juventus.

“Tawaran yang tak mungkin untuk ditolak. Bukan karena uang. Juventus juga menginginkan saya. Namun saya ingin datang ke Inggris dan berlabuh di Manchester,” ucap Zaba kepada the Guardian pasca transfernya terealisasi.

  1. Sosok yang Pantang Menyerah
Sumber: Mirror

Sebagai seorang fullback, Zabaleta merupakan sosok yang pantang menyerah. Ia terbiasa melakukan duel dengan pemain-pemain lawan. Tak jarang, permainan keras kerap ia peragakan kala berbaju the Sky Blues. Bersama City, ia sudah mengoleksi lebih dari 80 kartu kuning.

Tak jarang dalam setiap aksinya, Zaba kerap mengalami luka-luka baik di bagian kepala maupun bagian tubuh lain. Namun ia jarang diganti pemain lain meski sudah mengalami duel dengan lawan-lawannya.

  1. Hantarkan City Menangi Semua Gelar Domestik
Sumber: Bein Sport

Sosok-sosok macam Yaya Toure, Sergio Aguero hingga Joe Hart pernah hantarkan City mendulang kejayaan di lintas kompetisi. Namun, Pablo Zabaleta adalah hal lain. Ia pernah hantarkan tim memenangi berbagai gelar domestik yang tersedia di Inggris.

Ia sempat mengahtarkan City memenangi Piala FA di musim 2010/11 lalu pasca kalahkan Stole City di laga final. Setelahnya, ia hantarkan City memenangi dua Premier League, dua Piala Liga dan satu Community Shield.


Baca Juga:


  1. Punya Chant Khusus
Sumber:Manchester City

Tak semua pemain memiliki chant atau sorakan khusus yang dibuatkan khusus oleh fans. Nama-nama besar seperti Cristiano Ronaldo,  Francesco Totti hingga Ronaldinho pernah mendapatkannya. Di City, Pablo Zabaleta pun punya.

Etos kerja Zaba bersama the Sky Blues membuatnya sejajar dengan beberapa legenda klub lain macam Collin Bell. Bahkan, dirinya dianggap lebih baik dari mantan bek terbaik Manchester City, Jaap Stam.

“Pablo Zabaleta, He is the f*cking man, He is an Argentinian, He’s harder than Jaap Stam,

He plays in Blue & White, For Pellegrini’s men, And when we win the league, we’ll sing this song again,

  1. Sempat Dicoba Menjadi Next Philip Lahm
Sumber: Goal

Pep Guardiola termasuk pelatih yang gemar melakukan eksperimen dalam skuatnya. Semasa masih melatih di Barcelona, ia sempat menjadikan Yaya Toure dan Javier Mascherano sebagai bek tengah. Hal serupa pernah ia lakukan di Bayern Munich tatkala menjadikan Philip Lahm sebagai gelandang bertahan. Untuk Mascherano dan Lahm, eksperimen Pep berjalan sukses.

Untuk Zaba, ia pernah mendapatkan tugas layaknya Lahm sebagai gelandang bertahan. Di musim 2016/17, City kekurangan gelandang. Pep yang memainkn pola 4-2-3-1 memasangkan Yaya Toure dan Zaba sebagai gelandang bertahan. Hasilnya buruk, permainan City sama sekali tak berkembang.

Sosok Argentina memiliki umpan yang buruk dan transisi yang lambat kala bertahan. Hal tersebut membuatnya kembali ke pos semula sebagai fullback kanan.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

 

Exit mobile version