Site icon Vivagoal.com

5 Fakta Pemenang Piala Dunia 2006 yang Pensiun di Tim Kecil

5 Fakta Pemenang Piala Dunia 2006 yang Pensiun di Tim Kecil

Vivagoal Berita BolaPiala Dunia 2006 menjadi salah satu gelaran paling berkesan di dunia sepakbola. Namun, beberapa pemain yang sukses menjadi juara di ajang tersebut justru harus mengakhiri karir sepakbolanya di tim yang terbilang kecil.

Piala Dunia 2006 yang dihelat di Jerman menghadirkan banyak kejutan. Ada dua tim debutan di sana macam Timnas Togo dan Timnas Trinidad & Tobago. Selain itu, Ukraina dengan Andriy Shevchenko-nya sukses melaju hingga babak perempat final. Hal tersebut jelas menjadi prestasi tersendiri.

Di turnamen empat tahunan tersebut, Italia keluar sebagai juara dunia. Banyak drama yang terjadi di laga final seperti gol memantul Zinedine Zidane dan tandukan Zizou kepada Marco Materazzi di babak tambahan waktu. Azzurri pun sukses keluar sebagai juara meski sebelumnya sepakbola Negeri Pizza terguncang karena kasus Calciopoli.

Catatan apik Italia sekaligus menebus kekalahan mereka empat tahun silam di Korea Jepang. Di laga tersebut, Italia harus keok di babak babak 16 besar oleh Korea Selatan melalui laga yang sarat akan kontroversi. Namun pasca menjadi juara di 2006, prestasi Azzurri pasang surut.


Baca Juga:


Mereka kerap kali gagal mentas di Piala Dunia dan hanya menjadi penggembira di Piala Eropa. Untungnya pada 2020 lalu, Azzurri sukses mendulang Euro 2020 dan melepaskan dahaga prestasi mereka yang kering dalam beberapa waktu belakangan.

Di antara kenangan manis yang tersemat kala membawa Italia menjadi juara dunia unntuk kali keempat pada 2006, ada 5 nama yang harus menepi dari hingar bingar kompetisi top guna lanjutkan karir di tim yang boleh dibilang semenjana. Empat dari lima nama yang tersemat bahkan layak dinobatkan sebagai legenda.

Ada berbagai alasan mengapa para pemain memilih tim yang kecil. Faktor usia menjadi alasan utama. Selain itu, hal lain yang membuat mereka menerima pinangan tim tersebut adalah bayaran yang lumayan besar untuk pemain lanjut usia. Bahkan, tiga dari lima nama yang tersemat di bawah mentas di kompetisi Asia.  Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.

  1. Cristian Zaccardo
Sumber: Be Soccer

Kala mentas bersama Italia di Piala Dunia 2006, Zaccardo sempat mengepak tiga penampilan untuk Azzurri. Ia main dalam dual laga fase grup. Namun ia juga sempat mencetak gol bunuh diri kala Italia ditahan imbang Amerika Serikat.

Setelahnya, ia mentas sebagai pengganti kala Italia menghancurkan Ukraina dengan skor 3-0 di babak perempat final. Pasca Piala Dunia, ia masih bermain untuk Palermo dan sempat menjejal karir di Bundesliga bersama Wolfsburg selama semusim sebelum kembali di Italia.

Zaccardo terakhir kali mentas bersama tim semi-pro asal Liga San Marino, Tre-Fiori pada 2019 lalu sebelum putuskan pensiun.

  1. Gennarro Gattuso
Sumber: Liputan 6

Sebagai seorang gelandang, Gattuso merupakan pekerja keras yang tak kenal lelah. Ia kerap memainkan perannya sebagai pivot dengan baik. Tak hanya itu, ia juga memiliki stamina yang luar biasa kala mengawal lini tengah. Tak jarang, ia melakukan konfrontasi dengan pemain lawan dan punya peringai galak di lapangan.

Di Piala Dunia 2006, ia mengawal lini tengah dengan rekan setim sekaligus sahabat dekatnya, Andrea Pirlo. Gatusso menjadi sosok tak tergantikan di sana. Ia menjadi pemain paling sering melakukan terjangan ke lawan dengan total 47 kali percobaan. Namanya sempat menjadi man of the match kala Italia menang 3-0 atas Ukraina.

Gatusso lumayan melekat dengan Milan, tim yang dibelanya sejak 1999. Namun pada 2012 saat kontraknya rampung, ia memutuskan bergabung dengan tim asal Swiss, FC Sion. Di sana, ia sempat merangkap peran sebagai player manajer dan pensiun di Swiss.

  1. Alessandro Del Piero
Sumber: 90min

Del Piero merupakan sosok yang lumayan sering membela Timnas Italia. Alex sudah membela Azzurri sejak medio 90an. Ia sering mentas di berbagai turnamen besar yang melibatkan Azzurri seperti Euro dan Piala Dunia.

Namanya sempat tersemat dalam tim yang dibawa Marcelo Lippi ke helatan 2006 di Jerman. Ia main dalam 5 laga dan sempat mencetak satu gol di laga semifinal. Del Piero hantarkan Italia juara hal tersebut menjadi realisasi mimpinya sejak kecil.

Pasca Piala Dunia, ia mentas bersama Juventus di Serie B dan hengkang ke Sydney FC pada 2012-2014 lalu. setelahnya, ia putuskan hengkang dan main di India Super League bersama Delhi Dynamos dalam seri inagurial India Super League pada 2014 lalu.


Baca Juga:


  1. Marco Materazzi
Sumber: Sportstar

Sosok yang biasa disapa Matrix mampu melakukan provokasi terbaik yang memancing amarah Zinedine Zidane di Piala Dunia 2006 tersebut. Aksinya sedikit banyak membantu Italia menjadi juara dunia lantaran Zizou dikartu merah pada laga pamungkas meski dadanya harus jadi korban tandukan sosok berkepala plontos itu.

Di putaran final 2006, Materazzi main untuk menggantikan sosok Alessandro Nesta yang menderita cedera. Ia langsung menjadi andalan Marcelo Lippi untuk menggalang lini pertahanan tim hingga laga final melawan Prancis.

Pasca putaran final, ia masih mentas di Inter Milan hingga 2011. Namun kala seri inagurial India Super League dimulai pada 2014, Matrix kembali mentas bersama Chennaiyin dengan status player manajer.

  1. Fabio Cannavaro
Sumber: the Nacional

Sebagai seorang bek tengah, kapasitas Fabio Cannavaro tak perlu diragukan. Meski hanya memiliki tinggi 1,76 cm, ia mampu menjadi sosok tangguh di lini pertahanan. Ia piawai dalam melakukan duel one on one dengan lawan. Bahkan pada Piala Dunia 2006, ia memenangkan 16 duel dengan lawan.

Pasca gelaran akbar tersebut, Cannavaro sukses memenangi Ballon d’Or. Ia merupakan bek pertama yang memenangkan penghargaan tersebut dan prestasinya sampai saat ini masih belum mampu disamai pemain lain.

Setelah Piala Dunia, ia hengkang ke Real Madrid selama tiga musim, kembali ke Juventus dan menutup karir profesionalnya di Al-Ahli yang mentas di Liga Uni Emirat Arab.

Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com

Exit mobile version