Vivagoal – Berita Bola – Banyak pelatih sepakbola top yang awalnya bukan siapa-siapa kemudian mampu membuktikan diri sebagai manajer hebat. Istilah naik kelas bisa disematkan kepada mereka yang mampu tukangi tim besar dan menuai kesuksesan.
Banyak kisah manis terkait manajer yang bukan siapa siapa pada awalnya untuk kemudian menjadi sosok yang diperbincangkan. Di dunia sepakbola, nama-nama macam Sir Alex Ferguson, Pep Guardiola hingga Julian Nagelsmann bisa menjadi kisah menarik.
Sebelum tukangi United, Ferguson hanya menukangi tim Skotlandia, St Mirren dan Aberdeen. Bermodal kesuksesan di Negeri sendiri, Fergie ditunjuk sebagai manajer United untuk 27 tahun ke depan. Ia membantu menaikan citra klub dengan rentetan prestasi baik di kancah lokal maupun kontinental.
Sir Alex Ferguson, Arsène Wenger et José Mourinho avant un Manchester United – Arsenal.
Le respect entre légendes. 🥰
🎥 @Arsenal pic.twitter.com/wmnFIkXwL9
— Actu Foot (@ActuFoot_) January 26, 2023
Pep Guardiola pun demikian. Awalnya ia hanya pelatih Barcelona B yang kemudian menggantikan Frank Rijkaard. Di bawah arahannya, Barca sempat menuai sextuple (enam gelar dalam setahun) serta rentetan prestasi lain. Jangan lupa, Trio Lionel Messi-Xavi Hernandez dan Andres Iniesta hadir dalam periode emasnya bersama Azulgrana.
Baca Juga:
- Dikuasai Pebisnis, Inilah 5 Fakta Bakal Calon Ketua Umum PSSI
- 5 Fakta Pelatih yang Tak Pernah Bermain Sebagai Pesepakbola
- 5 Fakta Hooligan Inggris yang Paling Brutal
- 5 Fakta Klub Sepakbola dengan Logo Terjelek
Tak hanya di luar negeri, di sepakbola Indonesia juga tersemat sosok-sosok piawai macam Rahmad Darmawan, Benny Dollo hingga Jacksen F Tiago. Mereka mampu mengangkat prestasi tim meski tak memulai segalanya dari tim besar. Ada jalan panjang yang tentunya harus dilalui.
Di luar segelumit kisah tersebut, ada beberapa pelatih yang sukses naik kelas. Sebelumnya, mereka sempat menukangi tim semenjana, tak mampu mengangkat tim keluar dari zona degradasi untuk kemudian menukangi tim besar dan membawanya berprestasi.
Vivagoal sudah merangkum 5 pelatih yang mampu tukangi tim besar setelah sebelumnya hanya menaungi tim berstatus medioker. Dari lima nama yang tersemat, mayoritas pernah menukangi tim-tim Premier League. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya.
- Ole Gunnar Solskjaaer
Banyak manajer yang hadir merupakan mantan pemain sepakbola dan hal tersut hadir pada Ole Gunnar Solskjaer. Ia sempat merasakan ketatnya persaingan di Premier League sebagai juru taktik pada 2018 lalu dengan menukangi Carfiff City.
Bersama the Bluebirds, ia hanya memenangi tiga laga dalam 18 pertandingan Liga dan membuat Cardiff terdegradasi di akhir musim. Catatan buruk tersebut membuatnya kembali ke Molde guna membersihan reputasi dan memberikan kesan positif bersama mantan klubnya itu.
🚨🚨| Wins in the first 25 games as manager of #mufc:
18 — Erik ten Hag
16 — Ole Gunnar Solskjær
14 — Mourinho and Moyes
12 — Van Gaal and Sir Matt Busby
10 — Rangnick and Sir Alex FergusonMAD stat 🤯📈 pic.twitter.com/lnVgKWlMzT
— centredevils. (@centredevils) January 4, 2023
Pada 2018, ia kembali ke Manchester United dan bertahan selama tiga musim di sana. Bersama United, ia sempat hantarkan tim mendulang posisi runner up pada musim 2020/21 baik di kancah Premier League maupun Europa League.
- David Moyes
David Moyes merupakan sosok yang bisa dibilang punya karir Roller Coaster. Ia sempat menukangi Everton dan menjadikan the Toffess kuda hitam. Ia sempat ditunjuk menukangi Man United namun dirinya dicap gagal.
Moyes pernah menukangi Sunderland pada 2016/17 dan membawa klub dalam hal muram, terdegaradi untuk kali pertama dalam satu dekade terakhir. Hal tersebut menjadi noda tersendiri dalam karirnya.
Untungnya, musim lalu ia sempat merapihkan reputasi dan menaikan kelasnya dengan membawa West Ham bertengger di posisi ketujuh dan lolos ke Eropa untuk kali pertama sejak 2016/17 lalu. Musim ini, ia tengah membantu tim melangkah ke babak 16 besar Europa Conference League.
- Arsene Wenger
Arsenel Wenger sempat menukangi Nancy selama tiga musim di awal karir manajerialnya pada 1984 lalu, Setelahnya, Dalam dua musim pertama, tim asal Prancis terseok di peringkat 12 dan 18. Untungnya pada tahun kedua mereka lolos dari jerat degradasi pasca menangi play-off.
Sementara di musim ketiga, ia membawa klub terdegradasi pasca hanya finish di urutan 19 klasemen akhir. Wenger kemudian hengkang ke AS Monaco dan Nagoya Grampus guna memperbaiki reputasi. Karirnya terangkat kala menukangi Arsenal.
🗣️“If I die, I am going to ask God where the referees are before choosing between heaven and hell.”
-Arsene Wenger in 2019 pic.twitter.com/FT2WiPK0Tz
— Football Talk (@FootballTalkHQ) January 28, 2023
22 tahun berada di London Utara, ia membantu tim memenangi segenap trofi domestik, termasuk gelar Invincible pada 2003/04 lalu. capaian terakhir tersebut tak bisa disamai oleh juru taktik manapun.
Baca Juga:
- Obrolan Vigo: Gerard Pique, Sosok Kelas Dua yang Menjadi Legenda Barcelona
- Obrolan Vigo: Pentingkah Membeli Pemain Saat Deadline Day?
- Obrolan Vigo: Tolak Kontrak PSG, Kemana Tujuan Messi Selanjutnya?
- Obrolan Vigo: Luis Suarez, Pistol Tua yang Enggan Berhenti Menembak
- Rafa Benitez
Sebelum namanya terkenal, Benitez hanya menukangi beberapa tim medioker seperti Real Vallodolid, Osasuna dan Tenerife. Ia juga pernah menukangi Extremadura pada 1997 hingga 1999. Kala itu, ia sempat membantu itm promosi ke LaLiga dan kemudian terdegaradsi ke Segunda Division.
Untungnya, tuah Benitez tak memudar. Ia sukses kembalikan reputasi kala tukangi Valencia dengan memenangkan sepasang LaLiga dan membantu Liverpool memenangi gelar Liga Champions kelimanya. Ia jgua sempat membantu beberapa tim macam Inter Milan dan Chelsea berpestasi.
- Harry Redknapp
Harry Redknapp boleh dibilang menjadi salah satu manajer yang lumayan diperhitungkan di Inggris. Namun karir manajerialnya tak selalu berjalan mulus. Karir pertamanya menukangi Bournemouth berbuah petaka kala membuat the Cherries terdegradasi.
Namun setelahnya, ia sempat membalikan keadaan dengan membantu beberapa tim macam West Ham United, Portsmouth dan Tottenham Hotspur disegani. Ia sempat membantu Spurs finish di Liga Champions untuk kali pertama pada 2009/10 lalu.
Selalu update berita bola terbaru seputar sepak bola dunia hanya di Vivagoal.com